Minggu, 26 Maret 2017

Suara hati ku 1

Surat terbuka untuk suamiku

Dear suamiku...

Pernah kah engkau membayangkan betapa letih nya istrimu? Pernah kah engkau membayangkan betapa jenuh nya istrimu yang selalu terkurung di balik tembok dan terjerat dengan rutinitas yg hanya itu itu saja? Mungkin engkau akan berkata istriku hanya banyak maunya saja, istriku manja.
Hay suamiku, aku bukanlah robot aku bukanlah budakmu yang tak punya lelah yg tak punya jenuh. Aku hanya manusia biasa apabila rasa itu ada, wajar. Coba kau bayangkan aku bekerja tiada henti mengurus, merawat anakmu, memasak, membersihkan rumah, melayani mu, dari mulai aku membuka mata hingga malam tiba waktunya aku ingin tidur aku masih terus bekerja, tenagaku terkuras. Pikiranku pun terus melayang memikirkan pertumbuhan anakmu, memikirkan beberapa pekerjaan yg belum terselesaikan, memikirkan keesokan harinya menu apa yg hrs ku masak agar kau dan anakmu suka memakannya. Dan tolong jangan kau kira saat siang hari tiba dimana kau tidak di rumah, kau berfikir aku hanya tidur, santai, ngemil dan menonton tv. Saat anakmu tidur siang, ingin rasanya aku ikut menemaninya tidur, tp rasa kantukku, ku tahan krn aku harus menyiangi masakan untuk malam/esok harinya, krn apa? Aku ingin kita irit, tidak membeli makanan di luar sana. Saat badanku serasa tidak bertulang, sakitnya tulang belakangku bekas biusan oprasi sesar dan jahitan oprasiku terasa ngilu, rasa itu kutahan aku berfikir kembali sayang sekali uang yg km beri aku pakai untuk tukang urut, ada baiknya aku belikan anakku sandal atau cemilan untuk nya. Kenapa aku berfikir seperti itu?? Karna aku tidak mau kita banyak pengeluaran, aku tidak mau kamu berkata aku adalah istri yg boros. Aku banyak maunya. Coba kau bayangkan betapa hancur nya hatiku ketika aku sudah menahan semua sakitku tp kau msh sj berkata aku boros, aku bekerja pamrih aku bekerja tidak ikhlas.
Aku pun wanita biasa, wanita pada umumnya yg mengharapkan belaian kasih, pelukan, ciuman hangat dr mu. Apa pernah kau lakukan secara tiba2? Tidak. Dimana saat wanita lelah, yg ia inginkan hanya pelukan agar ia merasa dicintai. Aku paham kau bukanlah tipe suami romantis. Tp apa kau tidak ada rasa sedikitpun ingin memeluk istrimu yg sudah lelah karna mu?
Saat ini aku merasa kita jauh, kita dingin. Tidak memiliki waktu untuk kita berdua. Saat malam tiba ya aku harus menemani tidur anakmu. Dan waktu untuk kita bersenda gurau di malam hari pun menjadi jarang. Jadwal kamu yg padat membuat waktu kita untuk pergi juga menjadi jarang. Dan sejak malaikat kecil terlahir ke muka bumi ini kita tidak pernah pergi bertiga kecuali ke rumah orangtua kita dn ke alfa ataupun indomaret yg durasi nya hanya sebentar saja. Aku butuh udara di luar sana suamiku.. Aku butuh penyegaran dan tidak mau terjebak oleh tembok, meja, pisau, bumbu dapur dan kompor. Aku bosan.. Aku lelah..
Saat aku merasa lelah, apakah kau ada keinginan untuk bergantian menyajikan makanan untukku? Minuman untukku? Jawabannya tidak. Dan pada waktu aku meminta tolong kepadamu untuk menyaji kannya  kau menjawab "MALAS".
Aku sudah tidak bisa berkata apa apa lagi. Terima kasih suamiku. Mungkin engkau berfikir ya tugas seorang istri ya hanya spt tugas harianku, dan suami ya mencari nafkah dn membantu menjaga anak saat istrimu sdg kerepotan di dapur.
Aku harap kau bahagia hidup bersamaku begitu pun aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar